Kamis, 12 Mei 2011

MUTIARA TAUHID ( Aqidah yang Tangguh )

Assalamualaikum Wr Wb
Ceria Islam Kembali dengan Membawa sebuah tema pembahasan baru untuk meng-Update Tauhid kita pada Allah SWT,
Selamat mengikuti semoga Bermanfaat.

Allah ‘azza wa jalla berfirman dalam Quran Surat Ibrahim:27 yang artinya:
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ‘ucapan yang teguh’ dalam kehidupan di dunia dan di akhirat, dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki” (QS. Ibrahim: 27)

Makna ‘ucapan yang teguh’ dalam ayat ini adalah dua kalimat Syahadat yang dipahami dan diamalkan dengan benar, sebagaimana yang ditafsirkan sendiri oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Shahihnya (jilid 4, hal. 1735):
Dari Baro’ bin ‘Azib rodhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “seorang muslim ketika dia ditanya (diuji) di dalam kuburnya (oleh malaikat Munkar dan Nakir) maka dia akan bersaksi bahwa ‘tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah’ (لا إله إلا الله) dan ‘Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah utusan Allah’ (محمد رسول الله), itulah makna Firman-Nya: “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat”.

Teguh/Kuatnya Syahadat seorang muslim adalah sebagai benteng fondasi awal dalam beragama Islam.., artinya Apabila syahadat kita "lemah" ( tidak menancap dalam hati dan membekas dalam kehidupan sehari-hari ) maka Aqidah kita itupun patut dipertanyakan..,???? kekuatan dari pada syahadat kita dijaman sekarang ini sangat riskan untuk disimpangkan dan dihancurkan oleh orang2 yang membenci agama indah Islam ini., tidak ada kata lain melainkan kita harus selalu mengUpdate Syahadat kita dengan memahami dua kalimat syahadat tersebut dan memperdalam pengetahuan kita tentang ilmu agama Islam ini secara Istiqomah.

Garis besar dari konsekuensi Syahadat kita adalah MENYATAKAN TIDAK ADA ILAH kecuali ALLAH SWT dan NABI MUHAMMAD ADALAH RASUL YANG DIUTUS-NYA. Tiada Ilah kecuali Allah artinya hanya Allahlah Tuhan yang patut untuk disembah dan yang lain bukan tuhan dan tidak patut untuk disembah.!!
maka konsekuensi lain yang harus diterima dari syahadat ini adalah Hanya Agama Islamlah yang benar dan yang lain Harus Salah,!! persoalan kemudian agama lain mengkleim agamanya yang benar adalah urusan dia. sebagai seorang muslim harus memiliki Aqidah Ketauhidan yang kuat dan tidak bertoleransi dalam urusan Agama.

Selanjutnya sebagai perwujudan diri kita sebagai hamba Allah swt, maka taat terhadap perintahNYA dan Menjauhi larangannya adalah sebuah kewajiban., dengan catatan menjalankan seluruh amalan ibadahnya sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dengan segenap kemampuannya.,
dalam bahasa lain adalah Bertaqwa pada Allah SWT,, dimanapun kita berada..,

Dari Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdirrahman Mu’adz bin Jabal rodhiallohu ‘anhu, bahwa Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Bertakwalah kamu kepada Alloh di mana pun kamu berada, iringilah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya dan pergaulilah semua manusia dengan budi pekerti yang baik.” (HR Tirmidzi. Ia berkata, “Hadits ini hasan. Dalam naskah lainnya dikatakan, hadits ini hasan shohih)

TAKWALLOH
Makna takwalloh (takwa kepada Alloh) adalah membuat perisai antara dirinya dengan azab dan murka Alloh, baik di dunia ataupun di akhirat. Dan perisai yang paling asasi adalah menegakkan tauhidulloh.
Perintah untuk bertakwa ditujukan kepada 3 sasaran, yaitu:
1. Ditujukan kepada seluruh manusia, maka takwa di sini maknanya adalah menunaikan tauhid dan membersihkan dari syirik.
2. Ditujukan kepada kaum mukminin, maka takwa di sini maknanya adalah melaksanakan ketaatan kepada Alloh berdasarkan petunjuk Alloh dan meninggalkan kemaksiatan kepada Alloh berdasarkan petunjuk Alloh.
3. Ditujukan kepada seseorang yang sudah bertakwa, maka perintah takwa di sini maknanya adalah perintah untuk melestarikan ketakwaannya.
Ruang lingkup Takwalloh meliputi seluruh tempat dan waktu, artinya di manapun dan kapan pun berada serta dalam kondisi apapun terkena kewajiban takwalloh. Dengan demikian, sifat takwalloh berbeda-beda sesuai dengan tempat, waktu dan keadaannya.
Kebajikan Menghapus Keburukan
Kebajikan adalah sesuatu yang mendatangkan pahala, dan keburukan adalah sesuatu yang mendatangkan dosa atau siksa. Kebajikan yang dapat menghapus keburukan ada 2 tingkatan, yaitu:
1. Melakukan kebajikan dengan niat untuk menghapus keburukan. Jika melakukan kebajikan dengan niat menghapus keburukan maka sudah terkandung di dalamnya penyesalan dan taubat atas kejelekannya.
2. Melakukan kebajikan tanpa adanya niat menghapus keburukan. Kebajikan seperti ini secara umum akan menghapuskan kejelekannya sesuai dengan kadarnya masing-masing. Derajat yang ke-2 ini lebih rendah dibanding derajat yang pertama.
HUSNUL KHULUQ
Husnul Khuluq adalah banyak berderma, tidak menyakiti dan berwajah ceria. Inilah tafsir Husnul Khuluq kepada sesama manusia. Seseorang mendapatkan Husnul Khuluq secara thobi’í atau hasil usaha. Seseorang yang melakukan Husnul Khuluq sebagai hasil dari jerih payahnya lebih besar pahalanya dibanding dengan yang melakukan karena sudah tabiatnya. Karena kaidah menyatakan, “Jika sesuatu diwajibkan oleh syariat maka yang lebih mendapatkan kesulitan dalam pelaksanaannya lebih besar pahalanya. Berbeda dengan apabila sesuatu itu disunahkan, maka tidak secara otomatis yang lebih mendapatkan kesulitan, lebih besar pahalanya.”

Semoga Allah SWT memudahkan perjalanan hidup singkat kita didunia ini dengan Iman dan Aqidah yang kuat,, sehingga kita dapat kembali kepadaNYA dalam keadaan yang Baik sebagaimana sebelum kita dilahirkan dulu..., Amiiin ya Rabbal'Alamina...
Salam Senyum Dan Sapa Untuk Ikhwanifillah... ^_^