Senin, 21 Maret 2011

ISTRI SHOLEHAH, LEBIH INDAH DARI BIDADARI

Imam Al-Bukhari rohimabulloh mengatakan (1/583): “Telah bercerita kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Zaid bin Aslam dari Atha dari Yasar dari Ibnu Abbas, ia berkata:
Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam bersabda: “Diperlihatkan kepadaku neraka, ternyata mayoritas penghuninya adalah wanita karena mereka berbuat kufur. Beliau ditanya: “Apakah mereka mengkufuri Allah?”
Beliau menjawab:
“Mereka mengkufuri suami dan mengingkari kebaikannya, seandainya engkau berbuat baik pada salah seorang dari mereka selama satu tahun kemudian ia melihat sesuatu (yang tidak ia sukai) darimu, ia akan mengatakan: “Aku tidak pernah melihat satu kebaikanpun darimu.

Berkata Al-Imam Al-Bukhari (9/5198): “Telah bercerita kepada kami Utsman bin Al-Haitsam, ia berkata telah bercerita kepada kami Auf dari Abu Raja’ dari Imran dari Nabi shollallohu alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Aku melihat ke dalam surga maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah orang-orang faqir, dan aku melihat ke neraka maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah wanita.” Dikeluarkan juga oleh Muslim di (4/2096)

Dari Abdullah bin ‘Amr:
“Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya.” (HR. Nasa’i)
-----------------
LEBIH DARI BIDADARI

Imam Ath-Thabrany mengisahkan sebuah hadis dari Ummu Salamah. "Wahai, Rasulullah, jelaskanlah kepadaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli?" Beliau menjawab, "Bidadari yang kulitnya putih, matanya jeli dan lebar, serta rambutnya berkilau seperti sayap burung nasar."

"Lalu, bagaimana tentang firman Allah, 'Laksana mutiara yang tersimpan baik'." (QS Alwaqi'ah [56]: 23). Jawabnya, "Kebeningannya seperti mutiara di kedalaman lautan yang tidak pernah tersentuh tangan manusia."

"Jelaskan lagi kepadaku firman Allah, 'Di dalam surga-surga itu, ada bidadari-bidadari yang baik-baik dan lagi cantik-cantik'." (QS Arrahman [55]: 70). Beliau menjawab, "Akhlaknya baik dan wajahnya cantik jelita."

Saya berkata lagi, "Jelaskanlah firman Allah, 'Seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik'." (QS Ashshaffat [37]: 49). Beliau menjawab, "Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada di bagian dalam telur dan terlindung kulit telur bagian luar."

"Manakah yang lebih utama, wanita dunia atau bidadari yang bermata jeli?" Rasulullah berkata, "Wanita-wanita dunia lebih utama dari bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak dengan apa yang tak tampak."

"Karena apa wanita dunia lebih utama dari mereka?" Beliau menjawab, "Karena, shalat, puasa, dan ibadah mereka. Sehingga, Allah meletakkan cahaya di wajah mereka. Tubuh mereka seperti kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara, dan sisirnya terbuat dari emas."

Sungguh indah gambaran Nabi SAW tentang bidadari. Namun, lebih indah lagi penjelasannya tentang wanita di dunia yang taat kepada Allah. Hanya ada dua syarat untuk menjadi wanita mulia seperti itu. Taat kepada Allah dan rasul-Nya, kemudian taat kepada suami.

ISTRI SHOLEHAH;

1.Apabila seorang istri, menjaga shalat lima waktu, berpuasa pada bulan Ramaddhan, memelihara kemaluannya,dan mentaati suaminya, niscayaAllah SWT akan memasukkannya kedalam surga. (IbnuHibban)
2.Istri sholehah itu lebih sering berada di dalam rumahnya, dan sangat jarang keluar rumah. (Al-Ahzab :33)
3.Istri sebaiknya melaksanakan shalat lima waktu di dalam rumahnya. Sehingga terjaga dari fitnah. Shalatnya seorang wanitadi rumahnya lebih utamadaripada shalatdi masjid,dan shalatnya wanitadi kamarnya lebih utamadaripada shalatdi dalam rumahnya. (lbnu Hibban)
4.Istri wajib menjaga harta suaminya dengan sebaik-baiknya. (Thabrani)
5.Istri hendaknyasenantiasa membuat dirinyaselalu menarik di hadapan suami(Thabrani)
6.Istri wajib menjaga kehormatan suaminya baik di hadapannya atau dibelakangnya (saat suami tidak di rumah). (An-Nisa¶: 34)
7.Hendaknya menjadikan istri-istri Rasulullah SAW sebagai tauladan utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar