Minggu, 06 November 2011

Tausiyah Jawatimur

manungso ingkang taqwa dumateng Gusti Allah SWT, Ora bakal susah urepe,yen dwenehi ujian,saget sabar lan tetep istiqomah. Yen dwenehi nikmat, bersyukur. tansah nyekel printahipun Gusti Allah nggeh meniko diciptaipun manungso ing dunyo meniko kagem ibadah' sedoyo perbuatan lan perilaku diniataken ibadah.
Tansah njogo lisanipun sagkig perkoro-perkoro ingkang mboten sae.tumindak bejik kalian saudarane (muslim) lan uman manungso liane.ninggalaken perkoro-perkoro ingkang sio-sio.

Rabu, 24 Agustus 2011

SATU CINTA


Hakikat Syukur,


Belajar Dari Tabi'in”

Dialog Abdurrahman bin Jarir dengan Abu Hazim ( Ulama Besar yang lisannya Penuh Hikmah ).

Abdurrahman : “Wahai abu hazim, sering kali kita memperoleh apa yang kita syukuri, Lantas bagaimana sebenarnya hakikat syukur itu?”
Abu Hazim : “Untuk seluruh bagian tubuh kita adalah Syukur”
Abdurrahman : “Bagaimana Cara mensyukuri kedua mata kita?”
Abu Hazim : “Bila melihat kebaikan engkau menyebarkannya,dan bila melihat keburukan ( aib orang lain ) engkau menutupinya.”
Abdurrahman : “Bagaiman mensyukuri kedua telinga kita?”
Abu Hazim : “Bila mendengar Kebaikan engkau tersadar, dan bila mendengar kejahatan ( aib/kejelekan orang ) engkau menyembunyikannya?”
Abdurrahman : “Bagaimana syukurnya kedua tangan?”
Abu Hazim : “Jangan menggunakannya untuk mengambil yang bukan hakmu, dan jangan kau halangi untuk hak-hak Allah swt. Jangan lupa wahai Abdurrahman, Bahwa siapa yang membatasi syukurnya hanya dengan lidahnya tanpa menyertakan anggota badannya ( dengan perbuatan ), maka dia seperti seorang yang memiliki pakaian yang hanya dibawa dengan tangannya, namun ia tidak memakainya, maka ia tidak bisa terhindar dari terik matahari dan hawa dingin ( tidak mendapatkan manfaat sama sekali).”



Senin, 22 Agustus 2011

Lailatul Qodr


Keutamaan Lailatul Qadar, Sebagaimana firman Allah SWT, "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan, tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (al-Qadr: 1-5)

Barangsiapa shalat malam pada malam Lailatul Qodar dengan keimanan dan harapan pahala dari Allah maka akan terampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (HR. Bukhari)

Doa Lailatul Qodr
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa dia bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana jika aku tahu suatu malam dari lailatul qadr, apa yang harus aku baca pada malam tersebut? Beliau bersabda: "bacalah Katakanlah, Allahumma innaka ‘afuwwun, tuhibbul ‘afwa, fa’fu’anni, artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku)." Riwayat Imam Lima selain Abu Dawud. Hadits shahih menurut Tirmidzi dan Hakim

SEPULUH MALAM TERAKHIR

Aisyah r.a. berkata, "Rasulullah ber'itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, dan beliau bersabda, 'Carilah malam qadar pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.

Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, "Carilah Lailatul Qadar pada malam sepuluh yang terakhir dari (bulan) Ramadhan. Lailatul Qadar itu pada sembilan hari yang masih tersisa, tujuh yang masih tersisa, dan lima yang masih tersisa."

Tanda Malam Lailatul Qadar

[1] Udara dan angin sekitar terasa tenang. Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi. Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh/terpercaya)

[2] Malaikat menurunkan ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah, yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.

[3] Manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.

[4] Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar. Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Shubuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim)

Wanita Juga Boleh Beri’tikaf

Dibolehkan bagi wanita untuk melakukan i’tikaf sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengizinkan istri tercinta beliau untuk beri’tikaf. (HR. Bukhari & Muslim)

Namun wanita boleh beri’tikaf di sini harus memenuhi 2 syarat:
[1] Diizinkan oleh suami dan
[2] Tidak menimbulkan fitnah (masalah bagi laki-laki). (Lihat Shohih Fiqh Sunnah II/151-152)

Cinta Orangtua pada Anak

CINTAILAH ANAK

Assalamualaikum wr wb.

Cintailah anak-anakmu dan penuhilah haknya, Memberikan kasih-sayang, rasa bahagia karena diperhatikan, Pandidikan Perlakuan yang adil, dan Berikanlah ia makanan yang Halal lagi baik
( Halalan Toyyibah ).

Sabda Rasulullah SAW,
Cintailah anak-anak dan kasih sayangilah mereka. Bila menjanjikan sesuatu kepada mereka tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui hanya kamulah yang memberi mereka rezeki. (HR. Ath-Thahawi).

Bertakwalah kepada Allah dan berlakulah adil terhadap anak-anakmu. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadist tersebut menerangkan akan pentingnya memperhatikan tumbuh kembang anak, dengan memberikan Cinta dan Kasih sayang yang tulus pada mereka. Memberikan perlakuan yang adil dan baik kepada mereka. Serta memenuhi janji-janji bila kita berjanji pada mereka, karena janji adalah hutang.

Pembaca yang budiman, Penulis menjumpai beberapa kejadian nyata dalam kehidupan kita tentang Cinta Orang Tua Kepada Anaknya., Dua Cerita yang akan penulis paparkan pada kesempatan ini.
YANG PERTAMA, adalah Cinta Orang tua kepada anak yang Tulus Ikhlas karena Mereka sadar akan amanah yang diberikan oleh Allah swt pada mereka, penulis gambarkan dalam sebuah cerita sebagai berikut :

Suatu Ketika ada Sebuah Pohon yang besar lagi rindang, berbuah banyak dan ada seorang anak bermain dibawah pohon itu., Pohon itupun senang melihat anak itu bermain dengan riang dan gembira, ditengah teriknya matahari, pohon itu memberikan kerindangan pada si anak itu agar bisa tetap bermain dengan Ceria, hingga suatu saat anak itu tak lagi datang bermain dibawah pohon itu, Pohon itupun sedih dan tetap menunggu, Bertanya dan Berdoa pada Allah, dimanakah anak itu sekarang berada ?? aku ingin dia berada disini dan bermain lagi bersamaku.
Hingga Suatu saat datanglah seorang yang telah dewasa menghampiri pohon itu, Ia duduk bersandar dan tampak wajah kusam dan lelah darinya, Ternyata orang dewasa itu adalah anak yang dulu bermain bersamanya, Pohon itupun mengenalinya, seraya berkata wahai anak bermainlah lagi disini, anak itu menjawab “Aku sekarang sudah dewasa dan tidak bisa bermain seperti itu lagi”, Sedihlah Pohon itu, Pohonpun bertanya, kenapa engkau kusam dan tampak letih wahai anak?? “Anak itu menjawab”Aku lelah dalam mencari Uang, kehidupan sekarang bgt Keras” Pohon itu berkata “kalau begitu ambillah buahku wahai anak” kemudian juallah kamu akan memperoleh Uang dari itu” diambillah buah-buahan dari pohon itu sampai habis,, dan anak itupun pergi.
Hingga suatu hari ia kembali kepohon itu, dengan keadaan Lelah dan Tak bersemangat, Bertanyalah pohon “Wahai anak ada apa lagi denganmu, kenapa engkau begitu lemah dan tak bersemangat” bermainlah dibawahku lagi agar engkau ceria” anak itu menjawab “Sekali lagi kehidupan membuatku seperti ini, aku sudah berkeluarga dan mereka harus aku nafkahi, sedang kehidupan bgt keras sampai aku seperti ini” Pohon Berkata “Ambillah Dahan-dahanku, Gunakanlah untuk memenuhi kebutuhan Istri dan Anakmu” diambillah seluruh dahan dari pohon itu, anak itupun pergi.

Tak lama anak itupun datang lagi dengan keadaan tak jauh beda dengan ketika ia datang sebelumnya, Bertanyalah pohon itu, “Knap engkau wahai anak??” ayo.. bermain bersamaku lagi”, “Tidak” jawab si anak, aku ingin istirahat disini, Beratnya hidup membuatku lelah begini, sedang keluargaku membutuhkanku” Pohon berkata “Kamu telah mengambil Buah dan dahan-dahanku, sekarang tinggal Tubuhku, ambillah gunakan kayu (tubuhku) untuk memenuhi kebutuhan keluargamu” ditebanglah pohon itu hingga meninggalkan satu jengkal batang saja pada akarnya” anak itu pun pergi”

Ternyata tak lama anak itupun datang kembali, dan pohonpun menyambutnya dengan senang, “wahai anak bagaimana keadaanmu”? Aku sekarang sudah tidak memiliki apa-apa, engkau telah mengambil semuanya', bermainlah bersamaku”, anak itu berkata “kedatanganku hanya untuk menghabiskan sisi hidupku disini” meninggallah si anak itu dibahwa pohon itu.

Pembaca yang budiman, tahukah siapa Pohon itu, ? Dialah Orang tua kita.! yang selalu menyayagi tanpa pamrih dan Ikhlas dalam mencintai kita, ia korbankan semuanya untuk kebahagiaan anaknya., karena kebahagiaan anak adalah kebahagiaan orangtua.
Maha Suci Allah.., yang telah menanamkan rasa cinta.

Selanjutnya cerita YANG KEDUA ini, penulis tidak memaparkan secara panjang, melainkan hanya sepintas saja, tapi insyaAllah mudah dipahami,

Ketika kita masih bayi, begitu sayangnya orangtua kita pada kita, nampak keIkhlasan dalam merawat kita, memberika apa yang kita minta, memberikan rasa hangat pada keluarga hingga kita kadang tak mampu berpisah lama dengan mereka. Sebagaimana do’a yang selalu kita panjatkan “Allahummaqfirli waliwalidayya warhamhuma kamarobayanishoghiro” Ya Allah sayangilah kedua orang tuaku sabagaimana mereka menyanyangiku sewaktu kecil.



Tapi kali ini penulis memberikan cerita fakta dari sisi yang berbeda dari cerita sebelumnya.
Memang benar tidak dipungkiri orangtua telah berkorban banyak pada anak-anaknya, baik tenaga harta, pikiran dan sebagainya, tapi ternyata penulis menjumpai ada Orangtua yang cintanya hanya pada masa kecil saja, ketika anak sudah beranjak dewasa, ada orangtua yang minta untuk anaknya mengganti semua harta yang sudah dikeluarkan oleh orangtua itu, masya’Allah... sehingga anak itupun mengalami Shock “Kaget” karena pernyataan orangtuanya itu, mungkin hal ini dipengaruhi oleh keadaan ekonomi yang sulit, Seorang Ibu tega memukuli anaknya hingga berdarah, layaknya Tentara memukuli Seorang Maling, Astaqfirullah., anak itupun mengalami tekanan bathin hingga depresi dan merasa sendiri dalam hidupnya setelah kejadian itu, ternyata kejadian itu tidak cukup, bahkan seorang anak yang baru bisa membantu dengan memberi sedikit uang kepada orang tuanya, tidak dihargai sama sekali, bahkan dikatakan tidak berguna dan tidak mengurangi beban sedikitpun.!! Astaqfirullah... Semoga Allah mengampuni. Terjadi lagi setelah kejadian itu, anak diminta untuk menulis sebuah pernyataan yang sebenarnya penulis menganggap ini tidak layak, untuk dilakukan, yang kurang lebih pernyataan itu demikian “Saya berjanji tidak akan nakal lagi., dan akan belajar dengan baik, bila tidak maka ALLAH AKAN MENGADZAB SAYA..” masya’Allah, penulis membacanya saja sangat berat dan tercengang., seorang ibu tega menyuruh anaknya membuat pernyataan seperti ini, hanya karena Nilai rapor anaknya turun.. lantas dimanakah Kasih sayang seorang ibu dulu semasa kecil.?!!!
Padahal Allah swt telah mengingatkan pada Orangtua bahwa anak adalah sebuah amanah sekaligus ujian bagi orangtuanya, yang harus disikapi dengan bijak dan penuh perhatian, dengan memberikan pendidikan dan pembinaan yang baik.
Allah swt berfirman dalam surat At Thagaabun, ayat 15 :

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan dari sisi Allah-lah pahala yang besar ( tQS.64:15 ).

Allah swt menjanjikan pahala yang sangat besar apabila Orangtua sabar dalam membina dan mendidik anaknya.,

Pembaca yang budiman fakta ini cukup membuat penulis Terheran dan Tercengang ternyata kejadian seperti ini ada, penulis memahami bahwa awal dari permasalah seperti ini adalah karena Tekanan hidup dan permasalahan materiil yang dikejar.!! Peribadatan kepada Allah swt sering dilalaikan atau dilakukan hanya karena memenuhi kewajiban semata, tidak merasakan nikmatnya beribadah kepada Allah swt. sehingga mengalami masalah yang rumit lagi sempit, Padahal Allah swt telah menjamin Rizki dan memberikan Solusi hidup didunia ini, sebagaimana Firman Allah swt dalam sebuah hadits qudsi, yang berbunyi :
"Hai anak Adam, luangkan waktu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku menghindarkan kamu dari kemelaratan. Kalau tidak, Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan kerja dan Aku tidak menghindarkan kamu dari kemelaratan." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Dalam hadits qudsi ini Allah swt dengan tegas menyatakan Imbalan dari beribadah kepada Allah swt, memberikan kekayaan sampai memenuhi dada ( sangat banyak ), sekaligus Allah swt mengIngatkan dengan ancamannya pada orang-orang yang lalai, akan disibukkan dengan urusan dunia ( pekerjaan ) dan kemelaratan. Kemelaratan ini tidak hanya hanya dari kekurangan harta tapi juga kemelaratan Iman, yang membawa pada kehidupan yang Sulit lagi jauh dari hidayah Allah swt, apalagi untuk menggapai kehidupan keluarga yang Sakinah mawadah warahmah.
Mari kita mengambil pelajaran dan hikmah dari ini semua., seraya berdoa agar keluarga kita tidak mengalami hal seperti itu. Amiiin.

Pesan yang ingin penulis sampaikan adalah bahwa dalam mendidik dan membina anak yang paling utama adalah KETELADANAN. Praktik dalam kehidupan dengan memberikan contoh-contoh yang baik yang menghantarkan anak menjadi anak yang cerdas lagi berakhlak mulia, Insya’Allah.

Dan sebagai penutup materi ini penulis sampaikan Firman Allah swt. Dalam surat Muhammad ayat 36, yang berbunyi:
Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu. (t.QS 47:36)

WaAllahu alambishowab.,
Wassalamualaikum wr wb

Rabu, 17 Agustus 2011

Cinta Sejati

Ayat - Ayat Cinta



“Katakanlah: ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
[t.QS. Ali ‘Imraan: 31]

Jika hendak diartikan secara harfiah, Ayat-Ayat Cinta berarti Tanda-Tanda Cinta. “Tanda-tanda cinta kepada Allah dan Rasul-Nya”, makna inilah yang hendak kami angkat sebagai titik sentral kajian Tafsir kita kali ini. Menilik fenomena belakangan ini, dimana kaum muslimin seolah kehilangan figur sejati untuk dicintai. Mereka berbondong-bondong mengidolakan tokoh fiktif novel ketimbang Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam, teladan sejati –yang riil (nyata)- bagi kaum muslimin dalam hal cinta dan ketulusan

Tafsir Ayat

Dikisahkan oleh Imam al-Baghawi dalam tafsirnya Ma’aalimut Tanziil (1/341. Cet. Daar Thoyyibah 1423 H), bahwa ayat ini turun ketika Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam berkata kepada kafir Quraisy yang tengah bersujud menyembah berhala (simbol tokoh-tokoh wafat yang dikeramatkan); “Wahai segenap kaum Quraisy! Sungguh kalian telah menyalahi agama Bapak kalian, Ibrahim dan Isma’il”. Kafir Quraisy lantas menjawab: “Kami menyembah berhala itu semata-mata cinta kepada Allah, agar mereka (tokoh-tokoh wafat yang dikeramatkan itu) mendekatkan kami kepada Allah”. Maka Allah menjawab dengan ayat di atas.

Ulama tafsir yang lain mengaitkan ayat ini sebagai jawaban atas klaim Yahudi dan Nashrani yang mengatakan bahwa merekalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya, sebagaimana yang termaktub dalam (QS. Al-Maa-idah ayat 18): “(Artinya) Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: ‘Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya’….” [lih. Ma’aalimut Tanziil: 1/341]

Terlepas dari latarbelakang turunnya ayat, para ulama tafsir sepakat menjadikan ayat tersebut sebagai “ayat cinta” yang menguji kejujuran dakwaan cinta seorang pecinta kepada yang dicintai (Allah). Sebagaimana diungkapkan oleh Imam Hasan al-Bashri rahimahullaah: “Suatu kaum mengaku cinta kepada Allah, maka Allah menguji mereka dengan ayat ini”. [Tafsir Ibnu Katsir: 2/299, Cet. Daar Ibn Hazm 1419 H]

Betapa indahnya ungkapan Ibnul Qayyim rahimahullaah ketika menafsirkan ayat cinta ini [Raudhatul Muhibbiin: 251. Lih. Badaa-i’ut Tafsiir: 1/498]: “Maka Allah menjadikan ittiba’ (mengikuti) Rasul sebagai bukti kecintaan mereka kepada Allah. Keadaan seorang hamba yang dicintai Allah lebih tinggi dari keadaannya yang mencintai Allah. Permasalahannya bukan pada (pengakuan) cintamu kepada Allah, akan tetapi (apakah) Allah mencintaimu. Maka ketaatan kepada yang dicintai (Allah dan Rasul) adalah bukti cinta kepada-Nya.

Semoga Allah Memahamkan Kita Semua... Amiiin

Rabu, 03 Agustus 2011

Ramadhan Ceria

Assalamualaikum wr wb.,
Alhamdulillahirabbil'alamin.., ceria Islam dapat kembali masih dalam keadaan Iman dan Taqwa, Mencoba berbagi Keceriaan dalam Dakwah dan Materi baru yang InsyaAllah bermanfaat bagi kita semua..,
Sebelumnya Ceria Islam Mengucapkan selamat menjalakn Ibadah Puasa Ramadhan Bagi Setia Muslim yang menjalankannya..., Semoga Bisa Menjadi Amal hitungan besar dan lipat ganda pahala yang didapatkan dan pada akhirnya menjadi insan-insan yang berbudi dan berakhlakul karimah... amiiin.

INDAHNYA RAMADHAN..,
Perintah Berpuasa Ramadhan.,

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (Al-Baqarah: 183)


“Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil)” (Al-Baqarah: 185).

Bulan Suci Penuh berkah, rahmat dan ampunan.., bulan penebusan dosa dan pelipat gandaan segala amal-ibadah., HANYA untuk Orang2 yang berIman..,
Allah SWT sebagai Tuhan Yang Esa dan KUasa atas segalanya.., telah memberikan Bulan Ramadhan adalah Bukti kecintaanNya pada Hamba2Nya.., menginginkan Hamba2nya dapat memasuki SurgaNya yaitu tepat Asal Manusia... yang kekal dan Indah..,
Ikhwanifillah yang dimuliakan Allah.., Penulis kadang tak mampu mengutarakan betapa Agungnya Kehendak dan KuasaNya... tapi penulis hanya ingin menyampaikan bahwa bulan yang suci ini janganlah sampai terlewatkan begitu saja... karena Andaikan Umat manusia Tahu betapa Mulianya bulan Ramadhan ini maka Setiap Manusia Akan meminta setiap bulannya adalah Bulan Ramadhan Semua..
Begitu Indah dan Mulianya bulan Ini jangan sampai kita kotori dgn perbuatan dan perilaku kita yang kadang kita tak menyadari apa akibat perbuatan kita itu... selalu berbuat kesalahan dan berUlang2..., Hati yang mudah terBolak-balikkan oleh kemewahan dunia dan nafsu yang tiada pernah Puas.. tapi Lihat dan fahamilah apa yang disediakan oleh Allah SWT Tuhan Yang Maha Mulia.. Mengetahui Segalanya yang terjadi dan akan terjadi dikemudian hari... memahami bahwa manusia adalah tempatnya khilaf dan salah.., IA menyediakan bulan Ramadhan ini untuk hambaNya agar kembali Fitrah suci seperti awal dulu dilahirkan,,, bagi yang Ikhlas Menjalankannya... menyediakan Ampunan yang sangat Luas dan Membuka Pintu2 RahmatNya untuk seluruh manusia... Ya Allah begitu sayangnya Engkau pada kami.,,

4 hal yang perlu kita lakukan dalam bulan Ramadhan ini diantaranya adalah:
1.Betaubat pada Allah SWT.
2.Muhashobah ( introspeksi diri ) menghitung2 kesalahan sendiri dan menyadari akan segala kekurangan dan kelemahan kita selama ini, untuk menjadi lebih baik dari hari2 sebelumnya.
3.Muroqobah ( merasa diawasi Allah ), setiap langkah dan perbuatan kita selalu merasa ada Allah bersama kita, dan DIAlah yang maha tahu bahkan isi hati seorang Hamba.
4.Jihadu Fisabilillah, Berjihad , bersungguh-sungguh dalam menjalakna syariat dan menegakkan Agama Allah SWT, mengAplikasikan dalan Keseharian hidup.

Ikhwanifillah yang dimulikan Allah dari 4 hal itu Cabangnya sangat Luas sekali.. dinatar hikam berpuasa adalah :
1.Melatih kesabaran kita.. dari yang biasa menuruti segala keinginan dan kemauan menjadi terkontrol dan memilih sesuatu yang bermanfaat saja dan sesuai dengan kebutuhan yang sebenarnya, sabar dalam menjalani hidup dan sabar dalam menahan segala keinginan.
2.Menjaga hati aagar selalu Ikhlas, dalam menjalankan segala perintah dan menjauhi segala laranganNya..., sungguh ada hikmah yang sangat besar dibalik semua itu.
3.Menumbuhkan rasa kasih sayang dan kepedulian pada Fakir miskin dan orang2 yang membutuhkan.

Semoga Allah senantiasa membimbing dan menujukkan jalan kemudahan dalam menjalakn segala perintah dan menjauhi laranganNya... Amiiin..,
dan Penulis Memohon Maaf atas segala khilaf dan salah,, apabila ada yang kurang berkenan selama ini.,

Salam Iman dan GOOOOOO SYARIAT....
Wassalamualaikum wr wb